Luangkan Waktu Untuk Menulis, Bukan Menulis Ketika Waktu Luang

“Ternyata menulis itu susah ya.” Kata temanku.

“Tergantung.” Kataku.


Mengapa demikian? Ini bukan hanya soal sempat dan tidak sempat. Melainkan ada prioritas yang bisa kamu pilih untuk merealisasikan niat tersebut. Kemudian aku tanya lagi, “Menurutmu, mana yang harus dilakukan antara meluangkan waktu untuk menulis atau menulis ketika waktu luang?” Dia mengatakan akan menulis kalau ada waktu luang. Sepintas jawaban tersebut logis dan masuk akal. Tidak ada yang salah dengan jawabannya.


Ketika ada waktu luang, memang kita akan lebih leluasa untuk menulis. Namun, ketika diterapkan ternyata jawaban seperti itu salah total. Alasan pertama, ketika kamu mendapatkan waktu luang bisa dipastikan bukan menulis yang dilakukan akan tetapi sambilan melakukan pekerjaan lain, entah menjalankan hobimu, scroll medsos atau malah hanya sebagai kegiatan refreshing. Kemudian, ketika ditanya kembali tentang janjinya untuk menulis pasti akan dijawab. Gampang lah, nanti setelah ini aku nulis kok.


Kedua, saat waktu luang itu muncul bisa dipastikan otak kita juga akan berhenti. Mengalami stuck alias tidak mampu menyaring ide apalagi mengolahnya. Percaya atau tidak, yang namanya ide itu akan bertaburan saat kita dikepung pekerjaan. Segala sesuatu yang kita lihat, dengar, bahkan mungkin cium, dapat saja menjadi ide tulisan. Itu karena otak kita saat itu mode aktif.


Saat waktu kita luang juga dapat dipastikan otak kita buntu. Justru dengan kegiatan yang mengarah pada aktivitas fisik yang muncul. Mungkin saja olah raga, menyiram tanaman, mencuci baju, masak di dapur, dan lain-lain. 


Lalu apa yang seharusnya dilakukan? Artinya kita harus meluangkan waktu untuk menulis. Misalnya dengan membuat jadwal khusus untuk membuat tulisan.


Jangan menunggu waktu luang, tapi luangkan waktu.


Langkah semacam ini memang berat sekali di awal. Banyak orang yang justru tidak bisa menulis saat meluangkan waktu. Otak rasanya buntu. Tapi, harus tetap dicoba. Lama kelamaan pasti bisa dan akhirnya terbiasa. Jika menulis sudah menjadi kebutuhan, maka segala aral pasti akan hilang. Semua yang ada di benak, pasti lahir sebagai tulisan. Bisa dicoba cara efektif untuk melatih konsistensi menulis berikut ini:


  1. Tetapkan target harian yang realistis, karena jika kita mempunyai target harian akan memberikan arah dan tujuan yang jelas.

  2. Jadwalkan waktu khusus untuk menulis, dengan menjadwalkan waktu khusus setiap hari, menulis akan menjadi bagian dari rutinitas harian mu, bukan sekedar aktivitas yang dilakukan saat ada waktu luang.

  3. Temukan lingkungan yang mendukung, lingkungan yang kondusif dan bebas dari distraksi membantu kamu untuk fokus dan tetap produktif dalam menulis.

  4. Pantau kemajuan dan beri penghargaan kepada diri sendiri bisa menjadi cara untuk menjaga semangat.


Itulah alasan mengapa kita harus meluangkan waktu untuk menulis. Jika memang hanya sebagai sampinganmu ketika gabut, otomatis menulis hanya sebagai pelampiasan bukan sebagai hal yang menurutmu penting untuk mengasah pikiran dan tulisan. Semoga membantu!

Komentar

Postingan Populer