Lembah Gurau
Lembah Gurau
Berselaput riang, diri bebas menyapa
Mengernyitkan dahi lentik
Fokus pandang ke ujung sasaran
Melihat bentuknya
Agak gunung, bukan bukit, sedikit curam
Dedaunan mentereng berjajar
Hingga tiba
Mata ini terbelalak pada rindang gelagar pohon aren
Manis bak rempah ruah penduduknya
Hening berbumbu celotehan mesra
Asalnya dari kicauan dan teriakan alamnya
Ini Kalianan
Desa dalam lembah
Bijih kopi tertuai rata beraroma
Perahan hewan ternak tak terhingga
Kalipedati menambah pesona
Disanding bebatuan tebing penjaga
Air berseliweran dimana-mana
Tiap subuhnya ditaburi embun jenaka
Apa kurangnya?
Sampai di pelataran kami disambut hangat
Hampir satu warga Rukun Tetangga
Menarik bibir menahan senyumnya
Aaah, sungguh terbayarkan perjalanan panjang
Kami bersiap menuju misi esok harinya
Teknologi sedikit sekali terjamah disana
Anak sekolah kehilangan cita-citanya
Namun tidak dengan semangatnya
SDN Kalianan 1 tempat abdian pertama
Penghuninya tidak sedikit, tidak juga banyak
Menggambar jemari cita-cita terlaksana
Bernyanyi bersama tepukan hangat
Tak sadar berlinang air mata
Entah sampai kapan sorai bahagia ini bertahan
Kerana harus melanjutkan misi selanjutnya
Memastikan kesehatan setiap tetangga
Membersihkan debu-debu dinding tempat ibadah
Mengeksplor alam
Memijat biji aren sampai jadi gula
Memerah susu sapi-sapi betina
Redup usai semakin lama
Resiko setiap kali bersinggah sementara
Membawa senyum tak harap meninggalkan luka
Mereka tak pernah bosan berucap,
"Jangan lekas pergi dari Kalianan"
Itu yang menghantui tekad besar kami
Persinggahan kali ini berat rasanya
Sebagai srikandi kebaikan yang harus melanjutkan tugasnya
Krucil, Probolinggo
2019
Komentar