Sincère et Sincérité
Alkisah seorang pengembara yang hanya fokus pada tujuannya yaitu aku, yang pernah sekali mengalami gejolak di dada karena wanita. Wanita itu adalah wanita yang sempat menemaniku duduk di bangku sekolah meskipun belum sempat aku mengatakannya ketika itu.
Suatu hari ketika kelulusan ada hal yang sangat menyenangkan namun juga banyak hal yang ku sesali, salah satunya tak ada kenangan bersamanya (hyahya). Seiring berjalannya waktu perasaan itu pun tak dapat dibendung lagi dan diakhiri dengan ajakan untuk menjalin asmara. Pikiran yang tidak-tidak pun merajalela namun dipatahkan dengan jawaban "aku mau", begitu senang dan bahagianya hati ini hingga membuat diriku melompat-lompat kesana kemari ahahah karena masih tak percaya. Banyak hal yang tak ku percaya hanya karena aku orang biasa dan bagiku dia cukup luar biasa untuk ku jaga, bukan berarti aku tak mampu untuk menjaganya dan mungkin pandangan orang lain terhadap kami ah entahlah. Tak perlu urusi urusan mereka, yang penting adalah kita sama-sama itu cukup bagiku.
Setelah banyak hal yang kami lewati bersama, akhirnya mencapai titik dimana arah kami melihat sangat bertolakbelakang, ditambah dengan tingginya egoisme dan amarah yang tak kunjung surut. Entah seberapa ingin terus berdampingan, aku tak ingin membuatnya sedih dan terluka. Diriku mengalah tapi bukan kalah, pikirku baik-baik bahwa nantinya mungkin ada ruang untukmu mengisi. Namun, bila memang tak ada lagi kata "mungkin" ku harap dia bahagia dengan pilihan barunya. Ku pastikan, bahwa aku pun bahagia dengan pilihan Tuhanku.
NB : sincère et sincérité : tulus dan ketulusan